Mimpi yang Tak Usai

 Mimpi yang Tak Usai


Aku pikir, mimpi itu sudah mati.

Terbenam di balik waktu,

di antara jejak langkah yang tak lagi sama.

Tapi setiap malam, ia datang,

menyelinap seperti bayang-bayang

yang menolak pergi.


Kau berdiri di sana,

tanpa suara, tanpa ragu,

menatap dengan mata yang dulu kusebut rumah.

Dan aku, hanya diam,

seperti pengecut yang tak pernah tahu

cara menutup luka.


Sudah berapa tahun,

aku berpura-pura lupa?

Tapi mimpi adalah pengkhianat yang lihai,

mengoyak pertahanan yang kubangun dengan sia-sia.

Mengingatkan aku pada janji yang retak,

pada kata-kata yang tak sempat kupeluk

sebelum semuanya luruh.


Mungkin, ini hukuman.

Untuk hati yang terlalu angkuh,

untuk bibir yang terlalu pelit meminta maaf.

Kau tahu?

Tak ada yang lebih menyakitkan

daripada dihantui rindu

yang tak berani diakui.



Comments

Popular posts from this blog

Ini Kisah Aku : Gadis Russia, Aku Ok!!

Istiqarah Dengan Quran Dan Tasbih

people killing people dying