Antara Aku, Kamu, dan Waktu
Aku menatap senja, di antara jingga dan bayangmu,
angin membisik nama yang pernah kutitip pada waktu.
Masihkah kau ingat janji yang kita ukir di sela tawa?
Atau telah larut dalam sunyi yang tak bernyawa?
Langkahmu menjauh, entah ke mana,
tapi hatiku masih di lorong yang sama.
Kupungut sisa kata yang dulu kita rangkai,
namun kini hanya gema yang tak sampai.
Cinta, adakah ia sebatas sajak di kertas usang?
Atau nyala kecil yang terus bertahan meski terbuang?
Aku menunggumu di persimpangan takdir,
antara rindu yang hidup dan kenangan yang getir.
Jika esok kita kembali bersua,
maukah kau mengulang cerita kita?
Biar cinta bukan sekadar kata,
tapi perjalanan yang tak henti bersuara.
Comments